Premenstrual
syndrome (PMS) dialami sebagian besar wanita setiap bulannya. Salah
satu gejala yang paling banyak dialami wanita adalah mood dan emosi yang
menjadi tidak stabil. Perasaan yang lebih sensitif, mudah bad mood dan
kesal bahkan menangis tidak jarang ditemui pada beberapa kasus gejala
PMS.
Kondisi ini pun kerap membuat para pria bingung, apa yang harus dilakukan saat menghadapi kekasih yang sedang mengalami gejala PMS? Bagi Anda para pria yang masih bingung bagaimana mengatasi 'mood swing' para wanita menjelang menstruasi, ini beberapa tipsnya, seperti dikutip dari Ask Men.
1. Jangan Menjadikan PMS 'Kambing Hitam'
Wanita memang menjadi lebih sensitif dan mudah marah ketika PMS. Tapi bagi para pria, jangan sekali-kali bilang, 'kamu jadi pemarah sekali, pasti lagi PMS ya?' Kalimat tersebut justru akan membuat wanita makin marah dan kesal. Untuk masa-masa yang datang sekali dalam sebulan ini, ada baiknya pria lebih bersabar dan mengerti kondisi biologis wanitanya.
Cobalah untuk merespon perubahan mood akibat PMS ini lebih santai dan tenang. Pria bisa mencoba sedikit humoris, menanggapi kekesalan wanita dengan lelucon ringan. Tapi jangan pernah berkelakar tentang gejala PMS yang sedang dialaminya. Tetaplah bersikap seolah tidak ada yang terjadi dengan hormonnya dan memperlakukan dia seperti hari-hari biasanya. Hanya lebih sedikit bersabar.
2. Hindari Memberikan Kejutan
Wanita akan sedikit lebih moody saat PMS. Bahkan beberapa di antaranya bisa mengalami kecemasan dan depresi ringan. Jadi sangat bijaksana jika para pria tidak melakukan atau memberitahu sesuatu yang mengejutkannya. Kejutan di sini bukanlah hadiah atau berita bagus. Tapi sesuatu yang akan membuatnya harus berpikir keras dan mengambil keputusan.
Sebaliknya, kejutan berupa sebuket mawar di malam hari, ajakan makan malam romantis dadakan atau diberikan sekotak cokelat saat dia sedang suntuk, akan meningkatkan mood positifnya.
3. Kurangi Aktivitas Sosial
Saat wanita PMS ada baiknya tidak mengajak mereka bertemu orang banyak, atau ke tempat yang ramai oleh kerumunan orang. Sedikit saja celetukan, bahasa tubuh atau perilaku yang menyinggung dirinya dari orang-orang sekitar akan membuat mood-nya langsung drop dan akhirnya dia mengomel seharian. Menghabiskan waktu santai hanya berdua dengan pasangan dan di tempat tenang adalah hal paling ideal yang bisa diterima wanita dengan gejala PMS.
4. Jangan Komentari Perubahan Pola Dietnya
Nafsu makan wanita cenderung meningkat saat PMS sehingga membuatnya lebih gemuk dan berat badan naik. Ketika dia mulai complain tentang baju-baju yang tiba-tiba sempit atau tubuhnya yang menggemuk pada Anda, jangan pernah menyinggung bahwa dia sudah makan 6 potong brownies atau dua porsi nasi ayam goreng kemarin. Meskipun faktanya benar, hal itu akan membuatnya makin kesal dan sedih.
Saat dia berkeluh kesah tentang bentuk tubuhnya, segera ajak wanita Anda untuk berjalan-jalan santai. Bisa dengan lari-lari kecil di ruangan terbuka atau kegiatan lain yang memperbaiki mood-nya. Secara tidak sadar dia akan berolahraga dengan sendirinya tanpa harus mendengar kata 'kan sudah aku bilang...' dari mulut prianya.
5. Bantu Meringankan Pekerjaannya
Membantunya menyelesaikan pekerjaan, baik itu tugas dari kantor, kuliah atau rumah tangga bisa sedikit membuat mood wanita lebih baik. Tidak perlu bantuan yang terlalu besar. Cukup dengan bertukar pikiran, memberi saran, melakukan finishing atau berbagi ide. Soal urusan rumah tangga bagi pasangan yang sudah menikah, bisa dengan membantu membersihkan toilet, mencuci piring atau sekadar membereskan tempat tidur.
Kondisi ini pun kerap membuat para pria bingung, apa yang harus dilakukan saat menghadapi kekasih yang sedang mengalami gejala PMS? Bagi Anda para pria yang masih bingung bagaimana mengatasi 'mood swing' para wanita menjelang menstruasi, ini beberapa tipsnya, seperti dikutip dari Ask Men.
1. Jangan Menjadikan PMS 'Kambing Hitam'
Wanita memang menjadi lebih sensitif dan mudah marah ketika PMS. Tapi bagi para pria, jangan sekali-kali bilang, 'kamu jadi pemarah sekali, pasti lagi PMS ya?' Kalimat tersebut justru akan membuat wanita makin marah dan kesal. Untuk masa-masa yang datang sekali dalam sebulan ini, ada baiknya pria lebih bersabar dan mengerti kondisi biologis wanitanya.
Cobalah untuk merespon perubahan mood akibat PMS ini lebih santai dan tenang. Pria bisa mencoba sedikit humoris, menanggapi kekesalan wanita dengan lelucon ringan. Tapi jangan pernah berkelakar tentang gejala PMS yang sedang dialaminya. Tetaplah bersikap seolah tidak ada yang terjadi dengan hormonnya dan memperlakukan dia seperti hari-hari biasanya. Hanya lebih sedikit bersabar.
2. Hindari Memberikan Kejutan
Wanita akan sedikit lebih moody saat PMS. Bahkan beberapa di antaranya bisa mengalami kecemasan dan depresi ringan. Jadi sangat bijaksana jika para pria tidak melakukan atau memberitahu sesuatu yang mengejutkannya. Kejutan di sini bukanlah hadiah atau berita bagus. Tapi sesuatu yang akan membuatnya harus berpikir keras dan mengambil keputusan.
Sebaliknya, kejutan berupa sebuket mawar di malam hari, ajakan makan malam romantis dadakan atau diberikan sekotak cokelat saat dia sedang suntuk, akan meningkatkan mood positifnya.
3. Kurangi Aktivitas Sosial
Saat wanita PMS ada baiknya tidak mengajak mereka bertemu orang banyak, atau ke tempat yang ramai oleh kerumunan orang. Sedikit saja celetukan, bahasa tubuh atau perilaku yang menyinggung dirinya dari orang-orang sekitar akan membuat mood-nya langsung drop dan akhirnya dia mengomel seharian. Menghabiskan waktu santai hanya berdua dengan pasangan dan di tempat tenang adalah hal paling ideal yang bisa diterima wanita dengan gejala PMS.
4. Jangan Komentari Perubahan Pola Dietnya
Nafsu makan wanita cenderung meningkat saat PMS sehingga membuatnya lebih gemuk dan berat badan naik. Ketika dia mulai complain tentang baju-baju yang tiba-tiba sempit atau tubuhnya yang menggemuk pada Anda, jangan pernah menyinggung bahwa dia sudah makan 6 potong brownies atau dua porsi nasi ayam goreng kemarin. Meskipun faktanya benar, hal itu akan membuatnya makin kesal dan sedih.
Saat dia berkeluh kesah tentang bentuk tubuhnya, segera ajak wanita Anda untuk berjalan-jalan santai. Bisa dengan lari-lari kecil di ruangan terbuka atau kegiatan lain yang memperbaiki mood-nya. Secara tidak sadar dia akan berolahraga dengan sendirinya tanpa harus mendengar kata 'kan sudah aku bilang...' dari mulut prianya.
5. Bantu Meringankan Pekerjaannya
Membantunya menyelesaikan pekerjaan, baik itu tugas dari kantor, kuliah atau rumah tangga bisa sedikit membuat mood wanita lebih baik. Tidak perlu bantuan yang terlalu besar. Cukup dengan bertukar pikiran, memberi saran, melakukan finishing atau berbagi ide. Soal urusan rumah tangga bagi pasangan yang sudah menikah, bisa dengan membantu membersihkan toilet, mencuci piring atau sekadar membereskan tempat tidur.
source: http://wolipop.detik.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar