
Sering
rasanya kita mendengar ataupun membaca dari berbagai artikel dan buku
bahwa salah satu cara untuk melupakan seseorang adalah dengan sesegera
mungkin mengganti posisinya dengan yang baru. Well, benarkah demikian
adanya?
Bila berbicara tentang lupa melupakan, saya rasa ini
adalah dua hal yang berbeda. Lupa adalah kondisi alamiah seseorang.
Sedangkan melupakan adalah lupa yang dipaksa. Sehingga, semakin kita
berusaha keras untuk melupakan, maka hakikatnya adalah kita semakin
mengingatnya. Dan, perlu diingat bahwa apa pun yang telanjur mampir di
ingatan, sesungguhnya tidak bisa dihilangkan begitu saja. Hal ini bisa
diibaratkan dengan coretan tinta yang kita lukis dalam selembar kertas
putih. Kalau pun kita hapus, maka bekas goresan itu tetap saja akan
tersisa. Atau bisa saja hilang dikarenakan memang terkena penyakit
hilang ingatan.
Oleh karenanya jika berbicara mengenai tips agar
kita bisa melupakan seseorang yang tengah hadir di masa lalu, istilah
tersebut kurang tepat. Kalau pun mau harusnya istilah itu diganti dengan
kata menggeser memori masa lalu ke masa depan dengan salah satu caranya
menyibukkan diri guna memunculkan memori baru, sehingga memori lama
akan tergeser ke belakang jauuuuuh dari jangkaun otak kita. Bukan
melupakan.
Oke, kita kembali pada salah satu tips untuk cepat
(melupakan) menggeser masa lalu, dengan segera mencari pasangan
pengganti. Tips ini saya rasa hanya berlaku sementara dan tidak berlaku
untuk jangka waktu yan panjang. Mengapa? Karena dengan menghadirkan
sosok baru dalam kehidupan Anda, hakikatnya adalah Anda memaksakan diri
untuk lupa. Padahal, apapun yang dipaksa hasilnya tidak akan
menggembirakan, justru sebaliknya, menyiksa diri.
Sesaat Anda
mungkin akan berbunga-bunga dengan kehadiran seseorang yang dianggap
akan dapat menyembuhkan luka lama Anda. Namun, sesungguhnya perasaan itu
hanyalah palsu. Anda mencoba mengakui bahwa itu benar perasaan Anda.
Namun, coba Anda ingat bagaimana perasaan Anda di saat sedang sendiri.
Apakah Anda masih ingat mantan dan merasakan perihnya pertengkaran masa
lalu yang mengakibatkan Anda dan si dia pisah?
Dalam kondisi baru
putus, kondisi hati seseorang sedang labil. Ia tidak akan berpikir dan
merasakan sepenuhnya perasaan dengan benar. Sehingga, saran saya
nikmatilah dulu kesendirian Anda, hingga Anda benar-benar siap melangkah
ke masa depan.
Caranya? Isi hari-hari Anda dengan hal-hal yang
positif. Temuilah teman-teman Anda yang mungkin sudah lama tidak
dijumpai. Bergabunglah dengan mereka. Jangan biarkan hati Anda sepi
seorang diri merasakan luka masa lalu, atau mengisinya dengan sosok
baru—yang nyatanya tengah menipu perasaan Anda yang sedang labil.
Baru
putus? So, santai aja.. jangan buru-buru menggantinya dengan yang baru
sebelum hati Anda benar-benar siap melangkah! Selamat mencoba!

Dalam masa PDKT, kadang timbul keinginan untuk menghubungi si dia. Kamu jadi selalu ingin mendengar suaranya.
Namun
kalau kamu, terlalu sering menghubungi si dia melalui telepon atau
BlackBerry Messenger, bisa bikin dia jengah dan malah tidak lagi
tertarik sama kamu. Meskipun kamu bermaksud baik, belum tentu si dia
menangkap hal itu.
Bagaimana caranya agar kamu bisa menahan diri
untuk tidak terus menghubunginya, padahal kamu sebenarnya sangat ingin
melakukan hal itu? Berikut ini triknya:
1. Hubungi Teman Kamu
Saat
keinginan untuk menghubungi si dia muncul, segeralah cari teman yang
bisa kamj ajak bicara. Sebelumnya, bicarakan dulu dengan teman tersebut,
kalau kamu bakal menghubunginya setiap kali kamu berniat menelepon si
dia. Kalau ternyata teman kamu mengalami masalah serupa, dia bisa
melakukan hal yang sama seperti kamu lakukan.
Wanita biasanya
ingin menghubungi pacarnya atau pria yang sedang dekatnya cuma karena
hal-hal irasional di pikirannya. Wanita bakal jadi panik saat si dia
tidak cepat membalas BBM, sehingga berpikir yang tidak-tidak dan ingin
langsung bicara di telepon. Sedangkan pria, mereka tidak terlalu
khawatir dan jarang berpikir yang aneh-aneh saat pasangannya belum
membalas pesan.
2. Sibukkan Diri Kamu
Dalam
perjalanan pulang bersama si dia, pertengkaran terjadi. Sayangnya
pertengkaran itu tidak selesai dengan solusi karena kamu sudah sampai di
rumah dan si dia memilih langsung pulang. Pernah mengalami hal ini?
Saat
hal di atas terjadi, tentu kamu ingin sekali meneleponnya atau kembali
berkomunikasi dengannya melalui BlackBerry Messener. Kamu ingin
pertengkaran tersebut selesai.
Namun pria terkadang memandang
berbeda. Mereka memilih menenangkan diri dulu dan ada beberapa dari
mereka yang merasa pertengkaran tersebut tidak perlu dilanjutkan.
Saat
ini terjadi, kamu tentu sebal karena si dia cuek saja. Ketimbang kesal
sendiri, lampiaskan saja kemarahan itu dengan kegiatan yang bikin kamu
sibuk. Kenapa tidak kamu membersihkan kamar, menonton film, pergi makan
dengan teman atau browsing di internet? Saat kamu menunjukkan
ketidakpedulian itu, biasanya justru si dia yang bakal menghubungi.
3. Mempercantik Diri
Saat
si dia tidak kunjung menelepon dan kamu sudah sangat ingin
menghubunginya, namun sebaiknya jangan dilakukan, coba lakukan kegiatan
kegiatan mempercantik diri. Kegiatan tersebut bisa bikin akmu menahan
diri untuk tidak meneleponnya.
Pergi ke spa untuk melalukan
perawatan kecantikan yang selama ini mungkin tidak sempat kamu lakukan,
mulai dari luluran, facial, manicure dan pedicure. Kalau kamu tidak mau
terlalu mengeluarkan banyak uang, mempercantik diri juga bisa dilakukan
di rumah.
4. Pergi Bersama Teman
Pergi
bersama teman pria bisa jadi pelajaran untuk kamu lebih mengenal sosok
pria. Dibandingkan saat mengobrol dengan teman wanita, teman pria punya
pandangan berbeda saat kamu ajak bicara tentang si dia. Bicara dengan
pria lain, membuat kamu paham kenapa menghubungi si dia terlalu sering
dalam masa pendekatan, bukanlah sesuatu yang baik.
Dapatkan Tambahan Penghasilan hanya dengan mengisi nama lengkap dan alamat email saja. klik DaftarAyo tunggu apalagi segera bergabung menjadi seorang yang berhasil.