
Ultimatum boleh saja diberikan pada kekasih. Ada sisi positif dan negatif dalam memberikan ultimatum. Sisi positifnya adalah si dia tersadar untuk menikah karena takut kehilangan Anda. Dampak negatifnya, si dia bisa saja ilfil karena merasa tersudut. Nah, agar ultimatum berhasil dan menghindari dampak negatif, simak tips memberikan ultimatum pada kekasih berikut ini, seperti dikutip dari 29 Secrets.
1. Waktu
Untuk membicarakan tentang topik pernikahan, sebaiknya perhatikan waktu. Jangan membahasnya ketika dia sedang sibuk dan memiliki pikiran lain, seperti sedang menyelesaikan thesis untuk gelar Masternya atau memiliki proyek besar di kantorn yang menyita waktunya. Di waktu tersebut, pembahasan Anda tentang pernikahan bisa membuatnya semakin stres dan malah menjauhkan Anda darinya. Akan lebih baik membahasnya ketika waktu santai atau sepulang berlibur ketika moodnya dalam kondisi yang baik.
2. Suasana Hati
Suasana Hati atau mood kedua belah pihak juga penting untuk diperhatikan. Bukan hanya melihat mood si dia, tapi Anda pun harus peka dengan suasana hati Anda sendiri. Ketika Anda sedang bad mood atau PMS, sebaiknya jangan membahas pernikahan. Topik ini bisa menjadi sangat sensitif untuk Anda. Pada akhirnya, Anda bisa saja bertengkar.
3. Deadline
Setelah berhasil mengutarakan perasaan Anda, berikan deadline kapan Anda ingin dilamar atau dinikahi. Namun, penting diperhatikan ketika memberikan deadline adalah tetap adil dan melihat kondisinya. Misalkan saja si dia belum memiliki tabungan, jangan memaksanya untuk menikahi Anda tahun ini juga. Cara Anda tersebut bisa membuatnya tertekan dan bukan tidak mungkin dia malah memilih mengakhiri hubungan.
4. Hasil
Berikan si dia waktu untuk berpikir. Dalam masa ini, Anda dan pasangan bisa berpotensi putus. Persiapkan diri ketika dia memang belum ada rencana menikah atau ternyata si dia ragu terhadap Anda. Tegarkan diri dan bersiaplah untuk mencari pria yang lebih serius menjalani hubungan dengan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar