Penyebab Orang Tergoda untuk Selingkuh di Social Media
Namun social media tidak bisa serta merta dijadikan 'tersangka tunggal' dalam kasus perselingkuhan. Banyak faktor lain yang melatarbelakangi dan umumnya karena hubungan asmara yang sudah bermasalah. Ini beberapa penyebab orang tergoda untuk flirting dan selingkuh di social media yang dipaparkan Psikolog Klinis Dewasa Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi.
1. Komunikasi Kurang Baik
Dua orang yang berbeda, tentu memiliki isi kepala yang berbeda pula. Oleh karena itu penting untuk memiliki komunikasi yang baik sebagai kunci untuk menyatukan dua perbedaan pemikiran tersebut. Namun hal itu juga tidak mudah dan kalau masing-masing pasangan tidak bisa menyampaikannya dengan baik, akan timbul 'celah' yang memungkinkan terjadinya selingkuh.
"Ada orang misalnya lebih suka menyentuh atau sering bilang 'love you'. Tapi ada pasangan yang nggak nyaman kalau harus bicara seperti itu. Nah, saat itu tidak bisa dikomunikasikan berarti sudah ada gap antara harapan dia dan hubungannya"
2. Merasa Kurang Perhatian
Kadang wanita senang menceritakan segala hal yang dialaminya. Mereka bicara banyak karena sedang memproses sesuatu dan ingin menemukan solusinya, bukan cuma keluhan. Wanita berbicara karena ingin pria memahami masalah yang terjadi dan bersama-sama menemukan jalan keluar yang terbaik. Sementara pria lebih suka membicarakan hal-hal yang sifatnya 'besar' dan penting.
"Paling banyak masalahnya di situ. Kenyamanan dalam hubungan, sharing, kadang perempuan lebih senang cerita sementara laki-laki merasa itu tidak penting untuk diceritakan, ada beberapa orang yang terganggu"
Perbedaan ini yang kemudian bisa menimbulkan perasaan tidak diperhatikan, tidak dicintai. Merasa sang pacar tidak bisa jadi teman curhat. Akhirnya saat ada seseorang yang memberi perhatian, meskipun hanya lewat social media, bentuk afeksi itu bisa berubah jadi ketertarikan.
3. Masih Mencari yang Terbaik
"Kadang kalau pacaran masih ada persepsi kalau kita masih boleh memilih. Masih boleh mencari mana yang lebih baik. Masalahnya kalau kita selalu berpikir seperti itu maka bakal selalu ada yang lebih baik (di mata kita)," tutur Wulan.
Pemikiran seperti ini rentan bikin seseorang tidak pernah puas dengan apa yang sudah dimiliki. Dalam hal ini, ada kekurangan dikit aja dalam diri pasangan, kalau perasaan masih labil maka kemungkinan untuk mencarinya dalam diri orang lain lebih besar. Di dalam dunia social media, kemungkinan ini sangat mungkin terjadi mengingat anonimitas membuat orang lebih bebas berekspresi bahkan kalau harus tidak menjadi dirinya sendiri.
Untuk mencegah hal itu terjadi, sangat penting bagi kamu dan si dia untuk menentukan sejauh mana komitmen dalam menerima pasangan. Baik untuk hal-hal positif maupun negatifnya. "Kalaupun ada yang kurang bagaimana itu diatasi bersama"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar