Di balik sifatnya yang ceria, Revi ternyata pernah mengalami masa suram dalam hidupnya. Menjadi korban kekerasan oleh mantan kekasihnya, sebut saja Agus. Revi dan Agus menjalin asmara pada 2005, saat itu hubungan mereka tidak bermasalah, pun tidak ada indikasi kekerasan.
Namun tabiat Agus yang suka membentak, memaki dan memukul baru terbongkar setelah 1,5 tahun mereka berpacaran. Pemicunya, karena Revi sangat dekat dengan pria yang menjadi sahabat dekatnya sejak kecil, Adit (bukan nama sebenarnya).
"Teman cowok aku ini memang teman kecil dan tetangga. Makanya kita dekat dan dia jealous banget. Mungkin dia takut. Karena track record aku selalu putus sama pacar yang dulu gara-gara cowok ini," ujar wanita berusia 25 tahun ini.
Perlakuan kasar kerap dialami Revi setiap kali dirinya ketahuan sedang SMS, telepon atau bertemu dengan Adit. Kejadian yang paling parah saat Agus tahu kalau Revi masih berhubungan dengan Adit lewat telepon. Saking cemburunya, sang mantan kekasih tak segan membenturkan kepala wanita yang kini bekerja di salah satu perusahaan media ini ke kaca mobil.
"Waktu itu kejadiannya di mobil, dia baca-baca SMS, dan handphone aku dibanting ke dashboard. Waktu mau ambil HP-nya, dia rebut lagi dan dipatahin SIM card-nya. Awalnya muka aku dipegang terus didorong k ejendela, dijedotin. Aku jelas ngelak, kita jadi dorong-dorongan. Dia minggirin mobil dan badanku ditendang," urai Revi.
Pernah suatu waktu emosi Agus tak terbendung karena persoalan yang sama, dan tangannya pun mendarat dengan keras ke mulut dan pipi Revi. Kata-kata kasar juga kerap dilontarkan Agus pada Revi yang menuding dia perempuan murahan. "Gara-gara temanku itu nge-wall di Facebook. Padahal nggak ngapai-ngapain," tukas Revi.
Tidak ada rasa penyelasan dari Agus setelah perlakukan kasar yang dilakukannya. Bahkan kata maaf pun tidak. "Masih mending sakit diginiin daripada disakitin hatinya," kata Revi menirukan ucapan Agus.
Mendapat kekerasan fisik maupun psikis tak membuat Revi meninggalkan kekasihnya itu. Dia sempat bertahan karena ingin menerima Agus apa adanya, baik kelebihan maupun kekurangannya. Saat itu Revi memang berniat pacaran serius karena dia merupakan orang yang mudah bosan dalam berpacaran. Selain itu, kedekatan Revi dengan keluarga Agus juga yang membuat wanita lulusan jurusan Komunikasi Massa itu ragu memutuskan hubungan.
"Alasan aku nggak bisa putus juga karena kita satu sekolah, jadi ketemu tiap hari. Aku apa-apa sama dia. Terus juga sudah dekat dengan keluarganya. Sudah dikenalin juga sama keluarga besarnya. Dia pun dekat dengan keluargaku," kisahnya.
Akibat kelakuan kasar Agus, hubungan mereka sempat putus selama delapan bulan. Tapi kemudian keduanya memutuskan berpacaran lagi. Saat itulah perangai kasar sang pria semakin tak terbendung. "Aku dipukul, digampar, dijedotin, dikata-katain. Habis itu aku trauma, takut banget kalau ada teman cowok siapapun yang nge-wall atau main ke rumah. Pokoknya nggak boleh ada teman cowok yang dekat sama aku," urai Revi.
Hubungan yang diwarnai tindak kekerasan itu akhirnya resmi berakhir setelah 5,5 tahun. Revi sadar bahwa kala itu dirinya lemah sehingga menerima keadaan yang paling tidak mengenakkan sekalipun. Dia pun menyesal telah membiarkan hal itu sempat terjadi padanya. Sekarang, Revi bertekad tidak akan menerima bentuk kekerasan lagi terhadapnya dalam bentuk apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar