Beragam alasan wanita lontarkan demi mempertahankan hubungan asmaranya, entah karena sudah melakukan hubungan seksual atau faktor ketergantungan. Namun kekerasan itu tidak akan membuat Anda bahagia. Menurut Ketua Sub Komisi Pemulihan Komnas Perempuan, Sri Nurherwati, sebaiknya coba sadari kalau semua ini bukan kesalahan diri sendiri.
"Pertama tentunya menguatkan diri dengan menyatakan bahwa kesalahan ini bukanlah kesalahan diri sendiri," tutur Nurherwati ketika bercengkerama hangat dengan wolipop di kantor Komnas Perempuan, Jalan Latuharhary 4B, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2013).
Setelah bisa mengendalikan diri, carilah dukungan dari teman atau keluarga untuk membuat Anda semakin kuat melaluinya. Jangan malu atau takut menceritakan masalah kepada orang-orang terdekat agar memudahkan Anda berpikir lebih tenang.
Dukungan itu juga berguna untuk menemani Anda melakukan tindakan kepada kekasih. Tindakan tersebut dapat berupa proses hukum atau secara damai yang penting harus memutuskan mata rantai kekerasan. Ketiga, alangkah baiknya tidak melanjutkan jalinan cinta dengan pria ringan tangan.
"Ketiga sebaiknya tak melanjutkan relasi, kecuali ada intervensi-intervensi yang membuat si korban pulih dan pelakunya menyadari adanya kekerasan sehingga ada itikad dan kemauan atau upaya-upaya secara bertahap untuk tidak melakukan kekerasan (kembali)," saran Sarjana Hukum dari Universitas Padjajaran itu.
Terakhir, mencari lembaga yang memberikan pelayanan konseling untuk menghentikan kekerasan dalam relasi pacaran. Nurherwati menambahkan, saat ini sudah ada sebuah komunitas atau forum Aliansi Laki-laki Baru yang peduli dan anti kekerasan terhadap perempuan.
"Forum para laki-laki peduli untuk tidak melakukan kekerasan itu cukup baik ya untuk menguatkan para laki-laki supaya tidak melakukan kekerasan," tutupnya diakhir pembicaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar